AdiDharma17
Seorang pria yang sedang duduk termenung sambil memandangi pagar halaman rumahnya, sedang berpikir untuk membuat agar pagar halamannya tidak kelihatan kusam dan kotor. Setelah menyiapkan segala sesuatunya ia mulai memoles pagar halaman rumahnya, dipolesnya dengan warna putih.
Setelah selesai ia memandangi hasil pekerjaannya, ia begitu menyukai warna pagar halaman tersebut, putih bersih dan memberi kesan sejuk serta bersinar. Namun hanya beberapa hari kemudian ketika ia keluar dari dalam rumahnya, ia sangat terkejut. pagar halamannya dipenuhi oleh noda-noda hitam yang berasal dari kotoran burung-burung.
Kembali ia berpikir dan mencari cara agar pagar halamanya tidak terpengaruh oleh noda-noda atau kotoran. setelah mempersiapkan segala sesuatu, maka ia mulai lagi mewarnai pagar halamannya dengan warna baru; diwarnainya dengan warna hitam.
Jumat, 29 Agustus 2014
Senin, 11 Agustus 2014
ILUSTRASI : CINTA DAN WAKTU
AdiDharma17
Alkisah di suatu pulau kecil, tnggallah berbagai macam benda-benda abstrakk. ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan, dan sebagainya. mereka hidup berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu.
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.
"Kekayaan! Kekayaan! tolong aku!" teriak Cinta.
"aduh maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan harta bendaku. aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahu ini."
Alkisah di suatu pulau kecil, tnggallah berbagai macam benda-benda abstrakk. ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan, dan sebagainya. mereka hidup berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu.
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.
"Kekayaan! Kekayaan! tolong aku!" teriak Cinta.
"aduh maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan harta bendaku. aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahu ini."
Minggu, 20 April 2014
Cerita Lucu: Malam Pertama
AdiDharma17
1. Hadiah Malam Pertama: Sehari sebelum menikah, Triman bermain tenis. Tanpa sengaja bola kembalian dari temannya yang cukup keras mengenai selangkangan Triman.
Dengan menahan sakit yang luar biasa, dia pergi ke dokter. Setelah memeriksanya, dokter kemudian memberi obat penghilang rasa sakit dan membalut alat kelamin Triman dengan tebal dan rapi.
Malam Pertama |
1. Hadiah Malam Pertama: Sehari sebelum menikah, Triman bermain tenis. Tanpa sengaja bola kembalian dari temannya yang cukup keras mengenai selangkangan Triman.
Dengan menahan sakit yang luar biasa, dia pergi ke dokter. Setelah memeriksanya, dokter kemudian memberi obat penghilang rasa sakit dan membalut alat kelamin Triman dengan tebal dan rapi.
Cerita Lucu: Malam Pengantin Baru
AdiDharma17
Dompet Kakek Di Kamar Pengantin:Ceritanya Madhasim sedang menghadiri pesta pernikahan cucunya yang di luar kota. Seminggu sebelumnya Madhasim sudah berada di sana. Dia ikut sibuk mempersiapkan pesta.
Pas hari H nya. tamu yang datang begitu banyak tak henti-hentinya Madhasim terlihat sibuk menerima tamu yang datang. Sampai kira-kira sehabis isya baru tamu agak jarang.
Malam Pertama |
Dompet Kakek Di Kamar Pengantin:Ceritanya Madhasim sedang menghadiri pesta pernikahan cucunya yang di luar kota. Seminggu sebelumnya Madhasim sudah berada di sana. Dia ikut sibuk mempersiapkan pesta.
Pas hari H nya. tamu yang datang begitu banyak tak henti-hentinya Madhasim terlihat sibuk menerima tamu yang datang. Sampai kira-kira sehabis isya baru tamu agak jarang.
Langganan:
Postingan (Atom)